FONETIK BAHASA JEPANG

Monday, September 18, 2017

FONETIK BAHASA JEPANG




Silabel bahasa Jepang dapat dibagi menjadi beberapa fonem. Fonem-fonem tersebut ada yang berbentuk konsonan, vokal, dan ada juga yang berbetuk semi vokal. Berikut ini adalah susunan fonem bahasa Jepang dalam huruf latin, yaitu:
  1. V (satu vokal), yaitu vokal-vokal /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/
  2.  /KV (satu konsonan dan satu vokal), misalnya silabel-silabel /ka/, /ki/, /ku/, /ke/, dan /ko/
  3. KSV (satu konsonan, satu semi vokal, dan satu vokal), misalnya silabel-silabel /kya/, /kyu/, /kyo/, /sha/, /shu/, /sho/, dan sebagainya
  4. SV (satu semi vokal dan satu vokal), yaitu silabel-silabel /ya/, /yu/, /yo/, dan /wa/

Dari susunan fonem di atas, dapat disimpulkan jika silabel-silabel dalam bahasa Jepang sebagian besar selalu diakhiri dengan huruf vokal (kaionsetsu), sedangkan sebagian lainnya dakhiri dengan huruf konsonan (heionsetsu). Karena silabel-silabel dalam bahasa Jepang merupakan silabel yang diakhiri dengan vokal, maka semua kata asing yang mengandung unsur silabel tutup/ berakhiran konsonan (heionsetsu) harus diubah menjadi silabel buka (kaionsetsu) dengan menambahkan salah satu vokal pada akhir silabel tutup (contoh: test à tesuto, milk à miruku, dll).  Silabel tutup t dan d ditambahkan dengan o, sedangkan silabel tutup c, b, f, g, k, l, m, p, dan s ditambah dengan u.
Selanjutnya, dalam kamus ini juga akan dijabarkan transkripsi fonetik vokal, semi vokal, dan konsonan dalam bahasa Jepang dalam huruf latin agar lebih mudah dipahami.

1.        Bunyi vokal (Boin)
No
Fonem
Contoh
Transkripsi fonemik
Transkripsi fonetik
Keterangan
1
a
kata
/kata/
[kata]
Vokal [a] sama dengan bunyi ‘a’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia terdapat pada kata ‘aku’.
2
i
ki
/ki/
[ki]
Vokal [i] sama dengan bunyi ‘i’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia terdapat pada kata ‘minum’.
3
ɯ
ue
/ue/
[ɯe]
Vokal [ɯ] sama dengan bunyi ‘u’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia terdapat pada kata ‘udara’.
4
E
e
/e/
[E]
Vokal [E] sama dengan bunyi ‘e’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia terdapat pada kata ‘melon’.
5
otoko
/otoko/
[tk]
Vokal [] sama dengan bunyi ‘o’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia terdapat pada kata ‘obor’.

2.        Bunyi konsonan (Shi’in)
No
Fonem
Silabel pengikutnya
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
p
pa, pi, pu, pe, po
pan
/pan/
[paN]
Cara menghasilkan bunyi tersebut adalah dengan mengatupkan kedua bibir atas dan bawah lalu melepaskannya secara tiba-tiba sehingga udara terdorong dari rongga mulut terdorong keluar tanpa menggetarkan pita suara. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘panci’.
2
b
ba, bi, bu, be, bo
basho
/basho/
[baʃho̞]
konsonan [b] sama cara pengucapannya dengan ‘b’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘baca’
3
t
ta, te, to
taberu
/taberu/
[tabEɾɯ]
Pelafalannya sama seperti 't' pada kata start dalam bahasa Inggris atau kata tabah dalam bahasa Indonesia, tetapi dengan ujung lidah tidak memantul keras dari langit-langit mulut. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja.
4
d
da, de, do
dorama
/dorama/
[dɾama]
konsonan [d] sama cara pengucapannya dengan ‘d’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘datar’.
5
k
ka, ki, ku, ke, ko
kurai
/kurai/
[kɯɾai]
konsonan [k] sama cara pengucapannya dengan ‘k’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘koma’.
6
g
ga, gi, gu, ge, go
gakusei
gakusei
[gakɯsEi]
konsonan [g] sama cara pengucapannya dengan ‘g’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘gatal’.
7
Ɂ
A’
A’ (あっ)
/A’/
[ aɁ]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan suara dari celah suara atau pita suara yang disempitkan tanpa menggetarkan pita suara.
8
m
ma, mi, mu, me, mo
miru
/miru/
[miɾɯ]
konsonan [m] sama cara pengucapannya dengan ‘m’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘makan.
9
n
na, nu, ne, no
namae
/namae/
[namaE]
konsonan [n] sama cara pengucapannya dengan ‘n’ dalam bahasa Indonesia. Panjang pengucapannya adalah satu ketukan saja. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘nama’ dengan menggetarkan pita suara.
10
ɲ
ni, nya, nyu, nyo
nihon
/nihon/
[ɲihN]
Pengucapan konsonan [ɲ] sedikit berbeda dengan pengucapan ‘n’ dalam bahasa Indonesia karena dibunyikan dengan sedikit sengau. Cara membunyikannya adalah dengan menyentuhkan ujung lidah ke gusi-gigi atas dengan menggetarkan pita suara.
11
ɳ
nga, ngi, ngu, nge, ngo
oyogu
/oyogu/
[yɳɯ]
Untuk konsonan [ɳ] anggotanya adalah(nga), (ngi), (ngu), (nge), dan(ngo). Cara membunyikannya adalah dengan mendekatkan lidah bagian belakang dengan anak tekak sehingga terdengar sedikit sengau dengan menggetarkan pita suara. Umumnya cara pelafalan konsonan ini jika silabel tersebut ada di tengah suatu kata, contoh: ageru à dibaca: angeru
12
ɸ
fu
fugu
/fugu/
[ɸɯgɯ]
Cara pelafalannya adalah dengan membentuk bibir mengerucut seperti hendak meniup lilin. Walaupun bibir mengerucut, gigi atas dan bawah tidak boleh bersentuhan. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘fulus’.
13
s
sa, su, se, so
suru
/suru/
[sɯɾɯ]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, dimana ujung lidah menyentuh gusi-gigi atas tanpa menggetarkan pita suara.
14
z
za, zu, ze, zo
zazen
/zazen/
[zazEN]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, dimana ujung lidah menyentuh gusi-gigi atas. Contoh bunyi tersebut dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan bunyi pada kata ‘zabur’ dengan menggetarkan pita suara.
15
 
shi, sha, shu, sho
shugo
/sugo/
[ʃɯgo̞]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, dimana ujung lidah mendekati gusi dan langit-langit keras tanpa menggetarkan pita suara. Pelafalannya hampir sama seperti 'sh' pada she dalam bahasa Inggris. Bedanya, Anda tidak perlu membulatkan bibir.
16
ʒ
ji, ja, ju, jo
danjiki
/danjiki/
[danʒiki]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, dimana ujung lidah mendekati gusi dan langit-langit keras dengan menggetarkan pita suara. Konsonan tipe ini hanya dibunyikan seperti keterangan di atas jika terdapat di tengah-tengah suatu kata.
17
Ҫ
hi, hya, hyu, hyo
hito
/hito/
[Ҫito̞]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, dimana bagian depan lidah menyentuh langit-langit keras tanpa menggetarkan pita suara.
18
h
ha, he, ho
haikan
/haikan/
[haikaN]
Cara pengucapannya adalah dengan mengeluarkan udara dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis dan pita suara didekatkan cukup rapat sehingga arus udara dari paru-paru tertahan tanpa menggetarkan pita suara, contoh bunyi yang memisahkan bunyi [a] pertama dan [a] kedua pada kata taat.
19
ts
tsu
tsuika
/tsuika/
[tsɯika]
Cara mengucapkannya adalah dengan mengeluarkan udara yang tertahan secara tiba-tiba dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, ujung lidah mendekati gusi-gigi atas tanpa menggetarkan pita suara. Pelafalannya sama seperti 'ts' yang ditambah [u] pada kata toots, bats dalam bahasa Inggris. Lafalkan 't' dan 'su' sebagai satu kesatuan.
20
dz
za, zu, ze, zo
zensoku
/zensoku/
[zEnskɯ]
Cara mengucapkannya adalah dengan mengeluarkan udara yang tertahan secara tiba-tiba dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, ujung lidah mendekati gusi-gigi atas dengan menggetarkan pita suara. Cara pelafalan di atas terutama digunakan jika konsonan tersebut ada di awal kata.
21
chi, cha, chu, cho
chinmoku
/chinmoku/
[tʃinmkɯ]
Cara mengucapkannya adalah dengan mengeluarkan udara yang tertahan secara tiba-tiba dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, bagian depan lidah mendekati/ menyentuh langit-langit keras tanpa menggetarkan pita suara. Pelafalannya sama seperti 'chee' pada kata cheese dalam bahasa Inggris. Bedanya, tanpa membulatkan bibir sehingga berbeda pelafalannya dengan 'ch' pada kata macchiato.
22
ji, ja, ju, jo
juku
/juku/
[jɯkɯ]
Cara mengucapkannya adalah dengan mengeluarkan udara yang tertahan secara tiba-tiba dari celah-celah mulut sehingga terdengar seperti agak mendesis, bagian depan lidah mendekati/ menyentuh langit-langit keras dengan menggetarkan pita suara. Cara pelafalan di atas terutama digunakan jika konsonan tersebut ada di awal kata. Pelafalannya sama seperti 'j' pada kata jacket dalam bahasa Inggris.
Bedanya, Anda tidak perlu membulatkan bibir.
23
ɾ
ra, ri, ru, re, ro
ringo
/ringo/
[ɾinɳo̞]
Pelafalan konsonan [ɾ] dalam bahasa Jepang tidak sejelas dalam bahasa Indonesia. Konsonan [ɾ] dilafalkan dengan pendek, ringan, bahkan terkesan tidak jelas, sama halnya dengan pelafalan [d] dalam bahasa Jepang.

3.        Bunyi Semi Vokal (Han’boin)
No
Fonem
Silabel pengikutnya
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
j
ya, yu, yo
yakusha
/yakusha/
[jakɯʃa]
Cara pelafalannya sama seperti 'y' pada kata you dalam bahasa Inggris atau ‘y’ pada kata yakin dalam bahasa Indonesia. Pelafalannya seperti gabungan huruf i dan a yang dibaca bersamaan.
2
ɰ
wa
wasabi
/wasabi/
[ɰasabi]
Cara pelafalannya sama seperti 'w' pada kata went dalam bahasa Inggris atau ‘w’ pada kata warna dalam bahasa Indonesia, namun tanpa perlu membulatkan bibir dan dilafalkan dengan lebih lembut.

4.        Bunyi Konsonan Rangkap (Sokuon)
Konsonan bunyi rangkap dalam bahasa Jepang umumnya dilambangkan dengan huruf tsu kecil (à hiragana atau à katakana) yang jika dituliskan dalam huruf latin, maka sokuon tersebut ditulis sama dengan konsonan pada silabel yang ada pada bagian berikutnya (contoh: ki-t-te, ki-p-pu, dll). Sokuon dalam bahasa Jepang biasanya terdapat pada bagian tengah atau akhir suatu kata (contoh: あっ, 痛っ). Khusus untuk sokuon yang terletak di akhir kata digunakan sebagai penanda sebuah kata, ungkapan, ekspresi, atau emosi si pembicara. Pemakaian sokuon dalam bahasa Jepang harus diperhatikan dengan baik karena dapat memberi arti yang berbeda pada suatu kata.
Misal:
Kata まち(ma-chi) à kota dengan kata マッチ (ma-t-chi) à korek api
Kata きてください (ki-te-ku-da-sa-i) à silakan datang dengan kata きってください (ki-t-te-ku-da-sa-i) à potonglah
Sokuon secara fonetik dilambangkan dengan [Q]. Cara pengucapan konsonan rangkap adalah berhenti sejenak lalu diteruskan kembali, tanpa membuat suara anda lebih tinggi atau menguatkan bunyi pada suku kata sebelumnya. Pelafalannya mirip ‘t’ pada kata butter, additional, dan lain-lain dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Jepang, sokuon dapat dinyatakan dengan bunyi-bunyi konsonan sebagai berikut:
No
Fonem
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
p
ippo
/ippo/
[ippo̞]/[iQpo̞]
Sokuon [p] digunakan jika konsonan setelahnya adalah konsonan hambat bilabial yang dibunyikan tanpa menggetarkan pita suara atau konsonan “pa/pi/pu/pe/po”.
2
t
ittai
/ittai/
[ittai]/[iQtai]
Sokuon [t] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [t] à ta, ti, tu, te, to; [tsu]; atau [tʃ] à cha,chi, chu, cho.
ittsū
/ittsuu/
[ittsɯ:]/[iQtsɯ:]
ittchaku
/itchaku/
[ittʃkɯ]/[iQtʃkɯ]
3
k
gakkō
/gakkoo/
[gakko̞:]/[gaQko̞:]
Sokuon [k] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [k] à ka, ki, ku, ke, ko.
4
s
sassoku
/sassoku/
[sasso̞kɯ]/[saQso̞kɯ]
Sokuon [s] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [s] à sa, su, se, dan so.
5
ʃ
isshoni
/isshoni/
[isʃo̞ɲi]/[iQʃo̞ɲi]
Sokuon [ʃ] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [ʃ] à sha, shu, sho, dan shi.

Selain konsonan rangkap di atas, ada juga beberapa sokuon lain yang sering digunakan saat mengucapkan kata-kata asing dalam bahasa Jepang. Berikut ini adalah bunyi-bunyi konsonan rangkap tersebut, yaitu:
No
Fonem
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
g
handobaggu
/handobaggu/
[hando̞baggɯ]/ [hando̞baQgɯ]
Sokuon [g] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [g] à ga, gi, gu, ge, dan go.
2
d
beddo
/beddo/
[beddo̞]/[beQdo̞]
Sokuon [d] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [d] à da, di, du, dan do.
3
ʒ
hajji
/hajji/
[hajʒi]/[haQʒi]
Sokuon [ʒ] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [ʒ] à ja, ji, ju, dan jo.
4
h
mahha
/mahha/
[mahha]/[maQha]
Sokuon [h] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [h] à ha, hi, he, dan ho.

5.        Bunyi Konsonan Nasal/N (Hatsuon)
Bunyi konsonan nasal atau huruf n yang dalam bahasa Jepang umumnya ditulis (dalam hiragana) atau (dalam katakana). Hatsuon dalam bahasa Jepang dipakai pada bagian tengah atau akhir suatu kata dan cara pelafalannya dipengaruhi oleh buny-bunyi konsonan atau vokal yang mengikutinya. Perubahan bunyi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
Fonem
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
m
sampō
/sampoo/
[sampo̞:]
Hatsuon [m] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [p] à pa, pi, pu, pe, dan po; [b] à ba, bi, bu, be, dan bo; atau bunyi konsonan sengau [m] à ma, mi, mu, me, dan mo.
kambu
/kambu/
[kambɯ]
samma
/samma/
[samma]
2
n
dankai
/dankai/
[dankai]
Hatsuon [n] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [t] à ta, tu, te, dan to; [d] à da, di, du, de, dan do; [ts]; [dz] à za, zi, zu, ze, dan zo; [tʃ] à cha, chi, chu, dan cho; [dʒ] à ja, ji, ju, dan jo; [ɾ] à ra, ri, ru, re, dan ro; dan [n] à na, nu, ne, dan no.
banchō
/banchoo/
[bantʃo̞:]
jintai
/jintai/
[dʒintai]
tondana
/tondana/
[to̞ndaɲa]
ronbun
/ronbun/
o̞nbuN]
annai
/annai/
[aɲɲai]
3
ɲ
ganyaku
/gannaku/
[gaɲɲakɯ]
Hatsuon [ɲ] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [ɲ] à ni, nya, nyu, dan nyo.
4
ɳ
ginkō
/ginkoo/
[giɳko̞:]
Hatsuon [ɳ] digunakan jika konsonan setelahnya adalah silabel pengikut konsonan [k] à ka, ki, ku, ke, dan ko dan [g] à ga, gi, gu, ge, dan go.
ongaku
/ongaku/
[o̞ɳgakɯ]
5
N
hon
/hon/
[hN]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan di akhir kata.

Sedangkan jika hatsuon dilafalkan dengan ketukan yang sedikit lambat daripada bunyi vokal yang  mengikuti setelahnya, maka akan menjadi konsonan [N].  Kadangkala selain menjadi bunyi konsonan itu, hatsuon juga bisa menjadi bunyi vokal sengau sesuai dengan vokal yang mengikuti setelahnya.
No
Fonem
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
a
shin’ai
/siaai/
[ʃiaai]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan sebelum vokal [a].
2
i
tan’i
/taii/
[taii]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan sebelum vokal [i] atau bunyi semi vokal [j] à ya, yu, dan yo.


konya
/koiya/
[kija]
3
ɯ
an’un
/auun/
[aɯɯN]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan sebelum vokal [ɯ] à u atau semi vokal [ɰ] à wa.


denwa
/deuwa/
[deɯɰa]
4
e
men’eki
/meeki/
[meeki]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan sebelum vokal [e].
5
o
ken’o
/keoo/
[keo]
Hatsuon [N] digunakan jika huruf ‘n’ diletakkan sebelum vokal [o].

6.        Bunyi Vokal Panjang (Choo’n)
Choo’n dalam bahasa Jepang sering dilambangkan dengan tanda [:] atau [R]. Cara pelafalannya sama seperti pelafalan kata bee (baca: bii) atau zoo (baca: zuu) dalam bahasa Inggris karena vokal pendek dan vokal panjang dalam bahasa Jepang memiliki kualitas suara yang sama.
No
Vokal panjang
Contoh
Transkripsi Fonemik
Transkripsi Fonetik
Keterangan
1
aa
okāsan
/okaasan/
[o̞ka:saN]
Choo’n [aa] digunakan jika diletakkan setelah silabel ka, sa, ta, na, ha, ma, ya, ra, wa, sha, cha, nya, ga, za, da, ba, dan pa.
2
ii
onīsan
/oniisan/
[o̞ɲi:saN]
Choo’n [ii] digunakan jika diletakkan setelah silabel ka, sa, ta, na, ha, ma, ya, ra, wa, sha, cha, nya, ga, za, da, ba, dan pa.
3
uu
fūfu
/fuufu/
[ɸɯ:ɸɯ]
Choo’n [ii] digunakan jika diletakkan setelah silabel ki, shi, chi, ni, hi, mi, ri, gi, ji, di, bi, dan pi.
4
ee
onēsan
/oneesan/
[o̞ɲe:saN]
Choo’n [ee] digunakan jika diletakkan setelah silabel ke, se, te, ne, he, me, re, ge, de, be, dan pe.
5
oo
otōsan
/otoosan/
[o̞to̞:saN]
Choo’n [oo] digunakan jika diletakkan setelah silabel ko, so, to, no, ho, mo, yo, ro, o, sho, cho, go, zo, jo, do, bo, dan po.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjianto, Dahidi, Ahmad. 2014. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc




0 comments :

Post a Comment